Minggu, 22 Juli 2007

Growing "A Tree" of Film Communities


Semakin hari, saya merasakan komunitas film di Indonesia semakin banyak saja!seperti cendawan yang tumbuh pada saat musim hujan!Dimulai sejak”era digital” menggantikan saudara tuanya “analog”, sekitar tahun 90’an komunitas film mulai banyak bermunculan, karena hanya dengan computer rumahan dan kamera”tangan”, kita sudah bisa memproduksi sebuah film yang tentunya dengan biaya yang jauh lebih murah pula!
Awalnya Komunitas Film tumbuh di beberapa kota besar di Indonesia, tapi berangsur-angsur kota-kota satelit bahkan kota kecilpun mulai ditumbuhi oleh komunitas film.
Yang artinya kran informasi sudah terbuka lebar…
Motif berdirinya komunitas film di Indonesia-pun berbeda-beda…semisal: ada yang lebih berkonsentrasi pada eksebisi/distribusi, riset, dan (paling banyak diminati) produksi.
Tapi walupun berbeda-beda, kebanyakan dari komunitas film di Indonesia berdiri dengan “Independent” atau mandiri. Jarang terjadi interaksi antara komunitas dengan penguasa, kedua belah pihak inipun seolah-olah berjalan sendiri-sendiri dan hidup sendiri-sendiri, bahkan ada sebagian yang menjadikan komunitas film menjadi suatu bentuk perlawanan terhadap ketidakpuasan terhadap suatu system yang berlaku!
Ya…seperti cendawan yang mati setelah musim hujan berlalu!!!
Bagaimana tidak? Hanya pada awalnya saja mereka bersemangat untuk sebuah produksi film, tapi setelah itu…hukum alam yang menentukannya, mereka akan merasakan sulitnya mencari hibah dana untuk memproduksi sebuah film, ya dana menjadi kendala utama (hampir) di setiap komunitas film di Indonesia, (seperti kata teman saya) Kebanyakan para penggiat komunitas masih dalam taraf eksplorasi belum sampai ke tahap ekspresi!!!Buktinya banyak sekali komunitas yang mengirimkan karyanya di JAFF #1, tidak lagi mengirimkan karyanya di JAFF#2, komunitas-komunitas film tersebut tidak lagi berproduksi bahkan ada sebagian dari mereka sudah mati…dan digantikan dengan komunitas-komunitas lainnya…
Semoga di JAFF#2 ini komunitas-komunitas film di Indonesia bahkan di Asia tidak lagi menjadi cendawan yang mati setelah musim hujan berlalu, tetapi menjadi pohon yang berakar kuat
Selamat berpesta komunitas film se-ASIA
Cheerrrsssss……..

AS U WISH

VOICE OVER

PATIENT

GIANT TRAVELING

SIAL!

FLL